Sasha – Ode Solusi Perubahan, Aliong Mus: Ganti Kepala BKD

Akhir akhir ini dengan majunya Sashabila Mus dan La Ode Yasir, sebagai Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pulau Taliabu membuat panik rival politiknya.

Mengapa tidak, Ahmad Hidayat Mus (AHM) secara tegas menyatakan bahwa dirinya tidak akan bersama adiknya yang bertarung di Pilkada 2024.

“Saya sudah sampaikan ke Liong, bahwa kalau saya akan fokus menangkan Sashabila di Pilbup Taliabu, jadi saya tidak akan ikut kampanye Liong di Maluku Utara,” ungkap AHM, saat diwawancarai awak media didepan kantor KPUD Taliabu, Selasa (27/8/2024).

“Saya dengan susah payah membangun Pulau Taliabu ini tapi apa yang dibuat selama 10 (Sepuluh) tahun, hasil seperti inikah yang kita mau lihat, oleh karena itu jawabannya Sashabila Mus untuk 5 (Lima) tahun kedepan,” katanya.

Pernyataan tersebut membuat iklim politik di Kabupaten Pulau Taliabu menjadi hangat. Karena, AHM sendiri diketahui sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar.

Namun, dirinya lebih memilih bersama paslon dengan akronim SAYA TALIABU dan tidak mengkampanyekan kandidat yang diusung partai Golkar di Pilkada Maluku Utara seperti di Pilbup Pulau Taliabu dan Pilgub Maluku Utara.

Hal ini membuat Bupati Aliong Mus dalam orasinya saat Deklarasi Paslon Citra-Utu dengan terang-terangan mengatakan bahwa telah memerintahkan Sekda Salim Ganiru untuk menyurati Kepala BKPSDMA agar mundur dari jabatannya, karena suaminya maju bertarung di Pilkada Taliabu.

“Saya sudah suru Sekda untuk menyurat Kepala BKD itu untuk mundur dari jabatannya karena suaminya maju Pilkada, dan sudah ada pengganti pak syukur Boeroe,” tegas Aliong.

Apa yang disampaikan Aliong Mus dalam orasi tersebut mendapat sorotan tajam dari aktivis dan juga praktisi hukum Pulau Taliabu, Tawallani Djafaruddin, SH., MH. Menurutnya, Aliong Mus dalam kapasitas sebagai Ketua DPD II Partai Golkar seharusnya tidak merusak filosofi hidup orang Taliabu.

“Sangat disesalkan, mengapa hal tersebut harus keluar dari mulut seorang kepala daerah yang notabenenya sekarang baru mendaftar di KPU Maluku Utara sebagai calon Gubernur. Hal ini menunjukkan bahwa Aliong Mus tidak paham dan dapat merusak filosofi Hidup Orang Taliabu yang dikenal dengan Hemungsia Sia Dufu,” jelas Tawallani. (****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *